Gempa Susulan di Malang, tapi Tak Berpotensi Tsunami
Tasiun
Geofisika Karangkates Malang, Jawa Timur, menyebut ada gempa
susulan usai gempa bumi pertama terjadi. Hanya saja, kekuatan gempa susulan itu
relatif lebih lemah dari sebelumnya.
Gempa susulan berkekuatan 4.2 SR
terjadi pukul 22:25:25 WIB. Lokasi gempa ada di 9.30 LS,113.14 BT atau di 121
kilometer Barat daya Tempeh, Lumajang, Jawa Timur. Pusat gempa di kedalaman 42
kilometer. "Sekitar
15 menit usai gempa pertama. Kekuatan gempa susulan melemah karena energi yang
dilepaskan sudah berkurang," kata Kepala Stasiun Geofisika Karangkates
Malang, Musripan melalui pesan singkat, Rabu (16/11/2016) malam.
Ia
mengimbau agar warga tetap tenang serta mengikuti arahan dari Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta BMKG. Gempa pertama dan kedua tidak berpotensi
tsunami. "Karena kekuatan di bawah 7 SR," ujar Musripan.
Gempa
bumi tektonik mengguncang Malang dan sekitarnya pada pukul 22:10. Berkekuatan
6.2 SR dengan episenter terletak pada koordinat 9.32 LS dan 113.12 BT, pada
kedalaman 69 kilometer di 127 kilometer tenggara Malang.
Guncangan
dirasakan di beberapa daerah seperti Malang, Yogyakarta, Limajang, dan Jember
dalam skala intensitas II SIG-BMKG.
"Pemicu
gempa bumi ini diperkirakan adalah aktivitas subduksi antara lempeng
Indo-Australia yang menunjam lempeng Eurasia," ucap Musripan.
Belum
ada keterangan resmi dari BPBD Kabupaten Malang dan Kota Malang mengenai
kondisi sekitar pascagempa. Kepala BPBD Kabupaten Malang, Hafie Lutfi juga
belum dapat dikonfirmasi.
No comments:
Post a Comment